Yetty, SE., ME.
Dr. Rivai Umar, SE., M.Si.

Sinopsis: Kelangkaan (Scarcity) merupakan kondisi yang dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan dialami oleh siapa saja. Manusia memiliki berbagai keinginan seperti hidup sehat, umur panjang, kekayaan yang melimpah, keamanan, rekreasi yang terjangkau, pengetahuan luas, pakaian baru, rumah mewah, dan sebagainya. Namun, tidak semua orang merasa puas dengan apa yang dimilikinya.

Penting untuk dipahami bahwa kelangkaan tidak identik dengan kemiskinan. Baik orang kaya maupun miskin sama-sama menghadapi kelangkaan. Misalnya, seorang yang miskin ingin makan daging kambing di restoran, tetapi karena keterbatasan uang, ia hanya mampu memesan nasi putih dan telur. Di sisi lain, seorang yang kaya berada di restoran yang sama, memiliki uang berlimpah, dan juga ingin makan daging kambing. Namun, karena alasan kesehatan, dokter melarangnya untuk mengonsumsi daging, sehingga ia pun hanya memesan makanan sederhana. Contoh tersebut menunjukkan bahwa kelangkaan tidak mengenal status ekonomi.

Prof. Johan Fahri, SE., Ph.D.

SINOPSIS:

Dalam dekade terakhir, banyak perusahaan mulai meninggalkan model produksi massal dan konsumsi massal yang mendominasi abad ke-20. Era baru menuntut organisasi untuk menciptakan nilai secara berkelanjutan melalui inovasi, efisiensi, dan integrasi pengetahuan yang bersumber tidak hanya dari dalam, tetapi juga dari luar organisasi.

Revolusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mengubah pola konsumsi, mempercepat globalisasi, dan mendorong kebutuhan untuk menciptakan produk, layanan, serta model bisnis baru yang lebih responsif terhadap pasar. Dalam konteks tersebut, pendekatan organisasi berbasis proyek telah menjadi solusi strategis yang banyak diterapkan oleh perusahaan multinasional dan perusahaan teknologi tinggi.

Struktur organisasi ini memungkinkan pembentukan tim yang otonom, fleksibel, dan terfokus pada tujuan jangka pendek dengan kerangka waktu yang jelas. Organisasi semacam ini terbukti mampu mengintegrasikan pengetahuan lintas disiplin dan menciptakan inovasi yang lebih cepat, terutama dalam sektor-sektor seperti konstruksi, otomotif, teknologi informasi, media, serta jasa konsultansi profesional.

Dr. Aldina Shiratina, SE., M.Si.

SINOPSIS: Buku ini mengupas penerapan Entrepreneurial Marketing dalam industri fashion Muslimah yang berkembang pesat, dengan fokus pada peran womenpreneur dalam mendorong inovasi dan pertumbuhan UMKM.

Melalui pendekatan yang menggabungkan kewirausahaan dan strategi pemasaran yang fleksibel, buku ini menawarkan panduan praktis untuk mengidentifikasi peluang pasar, menciptakan produk inovatif, dan meningkatkan kinerja bisnis.

Terdiri dari tujuh bab, buku ini membahas konsep dasar Entrepreneurial Marketing, peran womenpreneur, strategi pemasaran, pentingnya inovasi dan digital marketing, hingga pengukuran dan implementasi strategi bisnis fashion Muslimah.

Buku ini sangat relevan bagi pelaku UMKM, akademisi, dan siapa pun yang tertarik pada pengembangan bisnis berbasis nilai religius dan kreativitas.